Tas-tas karton dengan berbagai merk terkenal di bagian depan dan belakangnya bergelantung manis menambah keribetan Kyle.
"Calm yo tits, baby." ujar Yoland sambil tergopoh berusaha menggapai langkah Kyle. Tapi Kyle tak peduli, kini ia berbelok ke outlet kosmetik.
Membabi buta dia menaruh lipstik, foundation dan beberapa bulu mata palsu ke dalam keranjang. "Hmm, apa lagi ya?" Kyle terhenti sejenak.
Dari jauh Yoland datang menghampiri, Kyle menoleh, tersenyum menyadari sahabatnya yang sudah kepayahan "Lo tunggu gue aja di tempat biasa, abis ini gue susul."
Kyle kembali mengingat-ingat alat make up apa lagi yang harus dia beli di depan kasir yang sedang menghitung belanjaannya. "Total semua dua juta tujuh ratus tiga puluh lima ribu, kak. Cash atau?" kata Sang kasir memecah konsentrasinya, dia mengeluarkan kartu kredit bertuliskan nama Andrew Yuu.
"Capek, bu?" Kyle meledek setibanya dia di spot kesukaannya. Yoland tak menyahut tanda protes atas kebrutalan sahabatnya.
"Nanti pulang gimana?" tanya Yoland sambil memasukan potongan croissant susah payah ke mulutnya yang kecil.
"Bisa minta jemput sih cuma mending naik taksi aja." timpal Kyle. Dia mencolek mayonaise yang sudah bercampur mustard dari croissant milik Yoland. "Wah, enak juga."
"Gue bosen, dia lagi dia lagi." Kyle menjelaskan agar tanda tanya yang muncul di muka Yoland sejak pernyataannya tadi tak begitu banyak.
"He is your boyfriend, right?" Mulut Yoland gatal.
Kyle mengangguk, "Gue yakin banget sampai tadi malem kita masih have sex."
"Lo masih sayang sama dia?"
Pertanyaan Yoland membuat Kyle terhenyak sebentar. Gap waktu dalam menjawab pertanyaan membuat Yoland geleng geleng kepala. "Ini bukan lagi pacaran, girl. Just a relation with take and give method. Lo ngurus Andrew kebutuhan lahir dan batin dan dia ngebiayain hidup lo."
Otak Kyle mulai berputar mengolah semua ucapan Yoland kata per kata. "Gue butuh dia, Yol."
"Buat ngebiayain hidup lo?" strike to the point tapi dalam hati kyle masih berusaha menyangkal.
"Engga gitu..." Kyle menggantung sanggahan karena dia tau sudah tidak ada yang bisa dia kemukakan lagi. Yoland dengan sabar menunggu.
"Tapi gue gak main main sama cowok lain! Gue setia sama dia! Dan gue yakin dia juga setia sama gue." akhirnya Kyle berhasil mengeluarkan segelintir kalimat.
Yoland tersenyum, "Yup, dan menurut gue itu lah satu-satunya yang ngebedain kalian dengan prostitusi."
-end-
0 Komentar